Sosial

Momentum Hari Gerakan Satu Juta Pohon, DPD LDII Gresik Berusaha Wujudkan Kota Gresik yang Asri dan B

Team ICT | Rabu, 11 Januari 2023 - 18:01:25 WIB | dibaca: 1 pembaca

Gresik (11/1) - Terpecahnya Eropa akibat Perang Rusia dan Ukraina, bukan hanya menciptakan krisis ekonomi dan energi. Tapi juga krisis ekologi, yang diakibatkan penggunaan kembali batu bara dan minyak bumi. Padahal sebelum perang itu, Eropa sedang menaikkan penggunaan energi bersih yang ditopang dengan gas. 


“Gas yang langka memicu inflasi, batu bara kembali digunakan. Komitmen dunia untuk menggunakan energi bersih mundur lagi, demikian pula negara-negara berkembang seperti Indonesia. Eropa memulai net zero emission ditopang oleh gas, kini beralih ke batu bara lagi,” papar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. 


Imbasnya juga ke Indonesia, begitu pendapat KH Chriswanto. Ia mengatakan kenaikan harga batu bara, juga memicu eksplorasi batu bara yang kian meningkat, “Hutan kita yang akan jadi korban. Kerusakan hutan memicu krisis air dan udara, lalu efek rumah kaca. Pelan tapi pasti memicu kehancuran umat manusia,” tuturnya. 


Ia mengajak bangsa Indonesia dalam momentum Hari Gerakan Satu Juta Pohon, pada 10 Januari, untuk bersama-sama kembali menghijaukan Indonesia. Menurutnya gerakan yang dicetuskan Presiden Suharto pada 10 Januari 1993 tersebut, agar setiap provinsi menanam sejuta pohon, masih sangat relevan untuk dilaksanakan. 


Menurutnya, LDII sejak 2008 telah melaksanakan program penghijauan yang bertajuk Go Green, “Sudah sekitar 4 juta pohon yang ditanam warga LDII di pegunungan, lahan kritis, hingga pesisir pantai, dengan bekerja sama bersama pemerintah dan berbagai pihak,” ujarnya. 


Bagi DPP LDII, Go Green bukan sekadar peduli lingkungan atau mencegah kiamat dini akibat prilaku merusak umat manusia, melainkan bernilai ibadah, “Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah bersabda tidaklah seorang muslim menanam pohon atau tanaman, kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan menjadi sedekah baginya,” tutur KH Chriswanto. 


Artinya, rakyat Indonesia dengan menanam pohon dapat mencegah krisis ekologi. Sebagai sumber kehidupan, sebatang pohon menghasilkan 130 kg oksigen. Selain itu, ekosistem pulih kembali karena cadangan air terjaga dan udara kembali bersih, “Pohon bukan hanya sumber kehidupan, tapi juga penghidupan. Dengan sistem tebang tanam yang baik, rakyat Indonesia bisa menjadi pemasok kayu dunia. Baik dalam skala industri maupun UMKM,” ujarnya. Dengan begitu industrialisasi bergerak, yang menyerap tenaga kerja. 


Menurutnya, LDII pada 2023 akan terus melanjutkan program kerja yang berkesinambungan, salah satunya adalah pelestarian lingkungan hidup, “Kami aktif dalam World Clean-up Day, lalu kami berpartisipasi dalam Hari Menanam Pohon yang dilaksanakan sepanjang November,” pungkas KH Chriswanto. 


KH. Abdul Muis Zuhri atau yang kerap disapa dengan "Abah Muis" Ketua DPD LDII Kabupaten Gresik ikut menambahkan bahwa masyarakat Kabupaten Gresik khususnya warga LDII Gresik dihimbau untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan supaya dipertimbangkan lagi ketika menebang pohon yang akan diambil manfaatnya demi kelestarian lingkungan. 

"Upaya DPD LDII Gresik dalam melestarikan lingkungan dengan mengupayakan Lahan-lahannya atau tanah yang kosong supaya ditanami berbagai macam pohon yang bermanfaat bagi manusia serta lingkungan, barangkali itu bisa menjadi bagian dari sumbangsih dari kami DPD LDII Kabupaten Gresik. Tujuannya agar kota kita menjadi kota yang bersih asri dan hijau serta secara umum menjaga lingkungan sekitar menjadi lingkungan yang bersih", tuturnya.


KH. Abdul Muis juga berharap warga LDII Kabupaten Gresik juga ikut andil dalam kegiatan penghijauan dan penanaman pohon untuk mewujudkan kota Gresik yang asri dan bersih. Sekaligus ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat menanam tanaman yang bermanfaat.


(Wiwit/lines)










Komentar Via Website :


Nama

Email

Komentar



Masukkan 6 kode diatas)